Cewek Wajib Tahu! Ini Manfaat dan Efek Samping Memakai High Heels

Posted by Husnul Cantik Menawan on

Banyak wanita yang tak hanya sekedar ingin tampil cantik dan menarik, tapi juga ingin tampil lebih atraktif dan terlihat seksi. Karena itu, selain rutin merawat kulit wajah, banyak juga yang selalu berusaha mengikuti perkembangan fashion dengan membeli model baju wanita terbaru, tas branded, menggunakan model potongan rambut terbaru yang sedang tren, hingga mengenakan aksesoris high heels.

Keinginan wanita untuk tampil cantik, menawan, atraktif dan sexy inilah yang kerap menempatkan wanita di posisi yang sulit. Di satu sisi, mereka ingin tampil cantik. Tapi di sisi lain, banyak aksesoris fashion yang justru dianggap kurang sehat. Seperti high heels (sepatu hak tinggi) misalnya.

Sepatu high heels atau yang kita kenal dengan istilah sepatu hak tinggi meraih puncak kepopuleran ketika film “Sex and The City” dirilis pada tahun 1998. Popularitas sepatu hak tinggi bahkan semakin meningkat karena kemunculan buku terlaris yang ditulis oleh seorang penata Busana Inggris berjudul “How to Walk in High Heels.”

Kedua faktor tersebut dianggap memiliki pengaruh yang sangat besar hingga membuat sepatu hak tinggi melekat dengan kuat dalam budaya wanita modern. Tidak hanya di barat dan di Amerika, tapi juga di banyak negara-negara lain di berbagai benua.

Mengapa Wanita Suka Memakai High Heels?

Sepatu hak tinggi (stiletto) adalah sepatu yang memiliki hak yang setara atau lebih tinggi dari 2 inci (5 cm). Gwyneth Paltrow adalah salah satu artis yang juga pernah mempopulerkan stiletto. Ia tampil di karpet merah mengenakan sepasang sepatu dengan hak setinggi 6 inci (15 cm) yang dirancang oleh Alexander mcqueen.

 

Wanita memakai sepatu hak tinggi

Setelah penampilan Gwyneth Paltrow di karpet merah, toko-toko sepatu di inggris mengalami lonjakan permintaan sepatu hak tinggi hingga 35%. Mengapa wanita begitu menyukai sepatu ber-hak tinggi?

Sepatu hak tinggi sebenarnya sudah ada sejak abad ke-15. Ketika itu, sepatu hak tinggi tidak dipakai oleh wanita melainkan oleh pria. Ya, sepatu hak tinggi pada awalnya dianggap sebagai sepatu fungsional yang digunakan oleh para penunggang kuda karena bisa membantu memberikan keamanan lebih saat menunggang kuda.

Fungsionalitas sepatu hak tinggi kemudian dikait-kaitkan dengan kepemilikan kuda yang rata-rata berasal dari kalangan atas dan bangswan. Itulah sebabnya mengapa sepatu hak tinggi kemudian menjadi simbol status dalam roll mode di negara-negara Barat.

Wanita Eropa mulai memakai sepatu hak tinggi pada abad ke-16 meskipun tidak begitu populer. Pada abad ke-18 ketika terjadi Revolusi Perancis, apapun yang terkait dengan kaum bangsawan kemudian dianggap sebagai sesuatu yang feminim. Sejak saat itu, sepatu hak tinggi yang pada awalnya merupakan model sepatu para bangsawan pria di Barat berubah menjadi simbol feminitas. 

Kemudian di abad ke-20, high heel menjadi simbol objektifikasi seksual wanita. Puncaknya, ketika desainer terkenal seperti Christian Louboutin, Stuart Weitzman, Manolo Blahnik, hingga Jimmy Choo, merancang stiletto atau yang kita kenal sebagai high heels modern.

Di era modern ini, sepatu ber-hak tinggi kerap dianggap sebagai simbol feminitas para profesional dan wanita-wanita dari kalangan atas serta simbol keseksian. Karena itulah, kita lebih sering melihat high heels dikenakan pada acara-acara formal atau di kantor-kantor serta oleh wanita-wanita metroseksual.

Menurut data, 72% wanita pernah menggunakan sepatu hak tinggi. Di tahun 2003, sekitar 39% wanita menggunakan high heels dalam aktivitas sehari-hari. 77% wanita mengenakannya saat menghadiri acara spesial seperti dating, 50% mengenakannya pada acara makan malam dan pesta, 33% menggunakannya ke klub malam, dan 31% wanita memakai high heels saat bekerja.

Efek Samping Mengenakan High Heels

Meski bisa membuat wanita merasa lebih seksi, menarik, atraktif, percaya diri, dan feminim, nyatanya sepatu hak tinggi punya banyak efek samping bagi kesehatan.

1. High heels 1 inch

Sepatu dengan hak setinggi 1 inci, atau kurang lebih 5 cm, masih cukup nyaman untuk dikenakan dan bisa membuat pemakainya terlihat lebih gaya. Sayang, sepatu dengan hak setinggi 5 cm di era modern dianggap kurang seksi.

2. High heels 1,5 - 2 inch

Sepatu ber-hak tinggi seperti ini bisa membangun otot di betis dan membuat kaki terlihat lebih ramping dan panjang. Disamping itu, sepatu dengan hak setinggi 1,5 hingga 2 inch lebih mudah digunakan untuk berjalan.

Sepatu ini juga dapat membentuk postur tubuh dengan dada yang membusung dan bokong yang lebih terangkat, sehingga membuat pemakainya terlihat lebih seksi.

Sayangnya, memakai sepatu dengan tipe seperti ini dapat menyebabkan sakit punggung dan masih belum mampu memancarkan kemewahan seperti halnya sepatu dengan hak lebih tinggi dari 2,5 inci.

3. Sepatu hak tinggi 2,5 sampai 4 inci

Sepatu jenis ini bisa membangun otot betis dan membuat kaki jadi tampak lebih panjang dan tubuh lebih ramping serta jangkung. Akan tetapi, sepatu dengan hak yang sangat tinggi ini seringkali sangat menyakitkan ketika digunakan dan sangat sulit saat dipakai berjalan. Sepatu dengan hak setinggi 2,5 sampai 4 inci bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan kaki seperti hammertoes dan bunion di samping menyebabkan sakit punggung.

Manfaat Sepatu Hak Tinggi

Selain berbagai efek samping yang telah disebutkan di atas, sepatu hak tinggi juga disebut-sebut punya banyak manfaat, seperti misalnya:

  • Dapat membantu membangun otot betis
  • Membuat kaki terlihat lebih jenjang
  • Membuat pemakainya terlihat lebih tinggi
  • Pemakainya akan terlihat lebih seksi dengan postur dada yang membusung dan bokong yang lebih semok
  • Berdasarkan penelitian di Universitas Verona Italia, wanita-wanita yang sering mengenakan sepatu setinggi 3 inci rata-rata memiliki kekuatan otot dasar panggul yang lebih baik dibandingkan wanita yang memakai sepatu flat

Kesimpulan

Sepatu hak tinggi memang menjadi simbol feminitas, status sosial, dan kerap dikaitkan dengan profesionalitas. Meski bisa membuat wanita merasa tampil lebih seksi, menarik, dan atraktif, namun memilih sepatu tetap harus mempertimbangkan faktor kesehatan. Agar tidak merugikan kesehatan, para ahli menyarankan kita untuk mengenakan high heels sesekali waktu saja dan lebih mengutamakan sneaker atau sepatu flat.


Share this post



← Older Post Newer Post →


Leave a comment

Please note, comments must be approved before they are published.